Rombangan bus politikus berkunjung kedaerah terpencil untuk kampanye
Pilkada. Jalan menuju daerah berliku-liku dan penuh jurang. Setelah
mengadakan kampanye rombongan tersebut pulang ke kota namun naas,
ditengah jalan mobil tersebut masuk jurang. Beberapa penduduk segera
menolong mereka dengan menguburkan para penumpang bus ditempat itu
juga. Sehari kemudian polisi datang ketempat kejadian lalu menanyakan
ke para penduduk setempat.
Polisi: "Kemarin ada kecelakaan bus rombongan politikus, bagaimana dengan penumpangnya, apakah masih ada yang hidup?"
Penduduk: "Iya kemarin sih ada beberapa penumpang yang merintih: 'tolooong saya pak, saya masih hiduuup.'"
Polisi: "Lalu kemana penumpang yang hidup itu sekarang?"
Penduduk: "Sudah kita kubur, Bapak kan tau sendiri kejujuran politikus.
Bilangnya A tapi nyatanya B. Paling mereka kemarin ngaku hidup, padahal
sih sebenarnya sudah mati. Jadi kita kubur saja!"
Pilkada. Jalan menuju daerah berliku-liku dan penuh jurang. Setelah
mengadakan kampanye rombongan tersebut pulang ke kota namun naas,
ditengah jalan mobil tersebut masuk jurang. Beberapa penduduk segera
menolong mereka dengan menguburkan para penumpang bus ditempat itu
juga. Sehari kemudian polisi datang ketempat kejadian lalu menanyakan
ke para penduduk setempat.
Polisi: "Kemarin ada kecelakaan bus rombongan politikus, bagaimana dengan penumpangnya, apakah masih ada yang hidup?"
Penduduk: "Iya kemarin sih ada beberapa penumpang yang merintih: 'tolooong saya pak, saya masih hiduuup.'"
Polisi: "Lalu kemana penumpang yang hidup itu sekarang?"
Penduduk: "Sudah kita kubur, Bapak kan tau sendiri kejujuran politikus.
Bilangnya A tapi nyatanya B. Paling mereka kemarin ngaku hidup, padahal
sih sebenarnya sudah mati. Jadi kita kubur saja!"
Hadiah Untuk Kepahlawanan
Seorang jendral di TNI AD memanggil 3 orang prajurit yang dianggap pahlawan setelah bertugas di Aceh.
Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi anda hadiah.
Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian,
dan saya akan memberikan 100 ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari
kamu.
Aztech : "Dari ujung kepala ke ujung kaki , Pak."
Jendral : "Bagus, 180 senti, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli krupuk"
Lembayung : "Dari ujung jari kiri ke ujung jari kanan, Pak"
Jendral : "Bagus sekali, 185 senti, total 18,5 juta. Cukup buat beli cemilan"
Gerber : "Dari pundak ke kelingking, Pak"
Jendral : "Aneh, tapi baiklah."
Pada saat sang Jendral mulai mengukur, "Mana kelingkingmu, Nak?"
Gerber : "Di Aceh, Pak"
Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi anda hadiah.
Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian,
dan saya akan memberikan 100 ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari
kamu.
Aztech : "Dari ujung kepala ke ujung kaki , Pak."
Jendral : "Bagus, 180 senti, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli krupuk"
Lembayung : "Dari ujung jari kiri ke ujung jari kanan, Pak"
Jendral : "Bagus sekali, 185 senti, total 18,5 juta. Cukup buat beli cemilan"
Gerber : "Dari pundak ke kelingking, Pak"
Jendral : "Aneh, tapi baiklah."
Pada saat sang Jendral mulai mengukur, "Mana kelingkingmu, Nak?"
Gerber : "Di Aceh, Pak"
0 komentar :
Posting Komentar