Seorang pria berusia 45 tahun sedang mendekati ajalnya karena sakit parah tanpa sebab. Yakin waktunya tidak lama lagi, iapun mengaku kepada istrinya yang selalu menemani dan merawatnya. Katanya," Sayang, sudah waktunya kau mengetahui segala kesalahanku padamu...aku bukan suami yang setia.."
"Sushhhh...sudah pa, biarkan yang lewat berlalu saja..." jawab sang istri dengan tenangnya.
Sang suami menangis, "Lihatlah betapa baiknya kamu, kalau saja aku tidak tergoda oleh Susan sekertarisku....atau oleh Siska teman akrabmu sejak lama. Ma, aku bahkan telah meniduri pembantu kita si Iyem sejak lama setiap ada kesempatan...."
"Sudahlah Pa, aku sudah tahu itu semua kok.....Lupakan saja."
"....eh, jadi Mama sudah tahu toh dan selama ini memaafkan Papa??"
"Saya baru tahu bulan-bulan belakangan ini aja....yah sejak aku memasukan racun-racun kedalam makananmu...Sudah ya Pa, istirahat saja n tunggu waktunya....Jangan dipikirin lagi...."
"Hahhhh!!!........!!#$#$#$&^&*"
"Sushhhh...sudah pa, biarkan yang lewat berlalu saja..." jawab sang istri dengan tenangnya.
Sang suami menangis, "Lihatlah betapa baiknya kamu, kalau saja aku tidak tergoda oleh Susan sekertarisku....atau oleh Siska teman akrabmu sejak lama. Ma, aku bahkan telah meniduri pembantu kita si Iyem sejak lama setiap ada kesempatan...."
"Sudahlah Pa, aku sudah tahu itu semua kok.....Lupakan saja."
"....eh, jadi Mama sudah tahu toh dan selama ini memaafkan Papa??"
"Saya baru tahu bulan-bulan belakangan ini aja....yah sejak aku memasukan racun-racun kedalam makananmu...Sudah ya Pa, istirahat saja n tunggu waktunya....Jangan dipikirin lagi...."
"Hahhhh!!!........!!#$#$#$&^&*"
0 komentar :
Posting Komentar