Beberapa masa yang lampau alkisah ada seorang wanita cantik dan menggoda berkendaraan mobil dari Semarang menuju Jogja, jalan punya jalan hari pun menjelang malam dan entah gimana salah ambil belokan si wanita malah berakhir di sebuah dusun yang sepertinya terpencil sekali.
Perasaan waswas mulai muncul sampai akhirnya keliatan sebuah rumah dengan seorang petani sedang duduk-duduk di teras. Si wanita pun menghampiri sembari bertanya : "Mohon maaf pak, saya hendak menuju ke Jogja, kalau mau kembali ke Jalan besar lewat mana ya pak?". "Wah nona pasti tersesat, gampang kok, tinggal ambil jalan setapak ini lurus terus sampai ketemu kali terus arah kiri sampai ketemu jalan besar lagi," timpal sang Petani.
Petunjuknya sebenarnya simpel tapi berhubung udah malam namanya di dusun lagi si wanita takut juga. Dan karena si petani keliatannya tulus dan baik hati maka si wanita memberanikan diri bertanya, "Mohon maaf pak kalau diijinkan bolehkan saya ijin menginap di rumah bapak sampai pagi tiba saya melanjutkan lagi perjalanan?". Si petani mendelik, "Hmm...boleh sih, cuma satu syarat. Saya punya dua orang anak laki-laki di rumah, biarpun mereka sudah berumur 19 dan 20 tahun tapi mereka masih polos jadi tolong kamu jangan menggoda anak-anak saya." Wah...si petani rupanya ngerti betapa menggodanya si wanita dan protektif sekali sama anak-anak lelakinya.
Habis berjanji maka menginaplah sang wanita di rumah si petani, tapi apa daya si wanita tidak bisa menahan gairahnya melihat kedua anak petani yang masih muda, perkasa dan atletis itu. Apalagi yang pastinya masih perjaka... Akhirnya menjelang tengah malam saat si petani telah tidur, melanggar janjinya si wanita mengajak kedua pemuda itu ke kamarnya. "Nah, kalian berdua sudah siap untuk coba merasakan apa yang namanya kenikmatan seks itu? Saya jamin akan memberi kalian malam yang nikmat tidak terlupakan." "Siap nona," timpal kedua pemuda tersebut polos. "Cuma satu hal, saya tidak mau sampai hamil, jadi sebaiknya kalian memakai ini," Kata si wanita sambil mengeluarkan dua set kondom dari tasnya. Si wanita dan kedua pemuda itu pun bercinta semalaman. Menjelang pagi si wanitapun mengucapkan selamat tinggal dan melanjutkan perjalanannya.
30 tahun pun berlalu.....
Suatu hari kedua abang adik tersebut duduk santai di teras dan ngobrol-ngobrol ringan, entah gimana si Abang memulai percakapan.
Abang : "Dik, ingat tidak kamu berpuluh-puluh tahun yang lalu ada seorang wanita yang malam-malam nginap di rumah kita?"
Adik : "Yang memberi kita kenikmatan yang tidak terlupakan itu? Oh ya tentu saja ingat...mana mungkin bisa saya lupakan?"
Abang : "Betul, betul, yang katanya dia tidak ingin sampai hamil itu."
Adik : "Iya, iya, saya ingat itu. Emang kenapa bang?"
Abang : "Ehmmm. Gimana yah, terus terang saat ini sebenarnya kamu masih peduli tidak wanita itu hamil atau enggak?"
Adik : "Terus terang sih bang, enggak peduli lagi.....Kalau abang sendiri gimana?"
Abang : "Sama. Kalau begitu mari yok kita lepaskan karet sialan ini....."
Perasaan waswas mulai muncul sampai akhirnya keliatan sebuah rumah dengan seorang petani sedang duduk-duduk di teras. Si wanita pun menghampiri sembari bertanya : "Mohon maaf pak, saya hendak menuju ke Jogja, kalau mau kembali ke Jalan besar lewat mana ya pak?". "Wah nona pasti tersesat, gampang kok, tinggal ambil jalan setapak ini lurus terus sampai ketemu kali terus arah kiri sampai ketemu jalan besar lagi," timpal sang Petani.
Petunjuknya sebenarnya simpel tapi berhubung udah malam namanya di dusun lagi si wanita takut juga. Dan karena si petani keliatannya tulus dan baik hati maka si wanita memberanikan diri bertanya, "Mohon maaf pak kalau diijinkan bolehkan saya ijin menginap di rumah bapak sampai pagi tiba saya melanjutkan lagi perjalanan?". Si petani mendelik, "Hmm...boleh sih, cuma satu syarat. Saya punya dua orang anak laki-laki di rumah, biarpun mereka sudah berumur 19 dan 20 tahun tapi mereka masih polos jadi tolong kamu jangan menggoda anak-anak saya." Wah...si petani rupanya ngerti betapa menggodanya si wanita dan protektif sekali sama anak-anak lelakinya.
Habis berjanji maka menginaplah sang wanita di rumah si petani, tapi apa daya si wanita tidak bisa menahan gairahnya melihat kedua anak petani yang masih muda, perkasa dan atletis itu. Apalagi yang pastinya masih perjaka... Akhirnya menjelang tengah malam saat si petani telah tidur, melanggar janjinya si wanita mengajak kedua pemuda itu ke kamarnya. "Nah, kalian berdua sudah siap untuk coba merasakan apa yang namanya kenikmatan seks itu? Saya jamin akan memberi kalian malam yang nikmat tidak terlupakan." "Siap nona," timpal kedua pemuda tersebut polos. "Cuma satu hal, saya tidak mau sampai hamil, jadi sebaiknya kalian memakai ini," Kata si wanita sambil mengeluarkan dua set kondom dari tasnya. Si wanita dan kedua pemuda itu pun bercinta semalaman. Menjelang pagi si wanitapun mengucapkan selamat tinggal dan melanjutkan perjalanannya.
30 tahun pun berlalu.....
Suatu hari kedua abang adik tersebut duduk santai di teras dan ngobrol-ngobrol ringan, entah gimana si Abang memulai percakapan.
Abang : "Dik, ingat tidak kamu berpuluh-puluh tahun yang lalu ada seorang wanita yang malam-malam nginap di rumah kita?"
Adik : "Yang memberi kita kenikmatan yang tidak terlupakan itu? Oh ya tentu saja ingat...mana mungkin bisa saya lupakan?"
Abang : "Betul, betul, yang katanya dia tidak ingin sampai hamil itu."
Adik : "Iya, iya, saya ingat itu. Emang kenapa bang?"
Abang : "Ehmmm. Gimana yah, terus terang saat ini sebenarnya kamu masih peduli tidak wanita itu hamil atau enggak?"
Adik : "Terus terang sih bang, enggak peduli lagi.....Kalau abang sendiri gimana?"
Abang : "Sama. Kalau begitu mari yok kita lepaskan karet sialan ini....."
0 komentar :
Posting Komentar