Johnson adalah mahasiswa asal Australia yang baru datang ke indonesia yang tidak bisa berbahasa indonesia.
Selama menjadi mahasiswa di indonesia teman-temannya hanya mengajarkan dia untuk berkata "Tempe Goreng dan Es Jeruk" dalam bahasa Indonesia agar ia dapat memesan makanannya sendiri.
Keesokan harinya, Johnson masuk ke sebuah warung.
"Nak,makan apa?" tanya pelayan.
"Tempe Goreng dan Es Jeruk," kata Johnson.
Karena hanya itu yang dapat dikatakannya, ia terpaksa memakan Tempe Goreng dan Es Jeruk setiap hari selama satu bulan. Ketika dia mengeluh pada teman-temannya, akhirnya teman-temannya pun mengajarkan dia untuk mengucapkan "Sayur Sop".
Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, dia kemudian masuk ke restoran dan memesan makanan,
"Sayur Sop."
"Ayam atau Kambing?" tanya si pelayan.
"Tempe Goreng dan Es Jeruk" kata Johnson.
Selama menjadi mahasiswa di indonesia teman-temannya hanya mengajarkan dia untuk berkata "Tempe Goreng dan Es Jeruk" dalam bahasa Indonesia agar ia dapat memesan makanannya sendiri.
Keesokan harinya, Johnson masuk ke sebuah warung.
"Nak,makan apa?" tanya pelayan.
"Tempe Goreng dan Es Jeruk," kata Johnson.
Karena hanya itu yang dapat dikatakannya, ia terpaksa memakan Tempe Goreng dan Es Jeruk setiap hari selama satu bulan. Ketika dia mengeluh pada teman-temannya, akhirnya teman-temannya pun mengajarkan dia untuk mengucapkan "Sayur Sop".
Dengan berbekal tambahan kata-kata barunya, dia kemudian masuk ke restoran dan memesan makanan,
"Sayur Sop."
"Ayam atau Kambing?" tanya si pelayan.
"Tempe Goreng dan Es Jeruk" kata Johnson.
0 komentar :
Posting Komentar